oleh: Sulaiman Djaya
Aku jatuh cinta pada hijau musim di wajahmu yang matang,
Dua matamu seperti sebuah rumah
Di pegunungan, yang jauh dan kesepian.
Setiapkali senja mempermainkan rambutmu,
Kuda-kuda liar tersungkur seperti detik-detik yang gugur.
Langkahku panjang sekali ketika ingin menemukanmu
Di antara timbunan waktu.
Di pagi hari, bila keheningan berciuman dengan matahari,
Burung-burung yang terbang seperti setiap kalimat
Yang kauucapkan. Siang pun patah berkali-kali
Ketika butiran-butiran kristal matamu menjelma puisi.
Aku telah lama lupa di mana dulu
Rambutku pernah memutih. Lumut-lumut biru tumbuh
Di kedua tanganku. Sesaat terjaga, semua yang dulu kuletakkan
Tetap setia sebagai udara yang terhampar.
2011
No comments:
Post a Comment