Hei Hinata
Aku sakit
Karena rindu yang telah lama terbendung
Tiba-tiba membandang
Ingatan-ingatan tentang kita yang belia
Menjadi bah
Menyeret raga hingga lantak
Tak kusangka
Gerimis yang datang tipis-tipis
Mampu melena meluberkan segala yang fantasi
Kini, aku telah terdampar entah di mana
Kusaksikan gerimis yang tak ingin berhenti
Berguguran serupa tanggal-tanggal dalam almanak
Kusaksikan pula kau dalam bulir
Pecah membasah di raga
Kemudian rindu yang sempat membludak
Datang dan membentak
Karena aku yang tak sigap menangani bencana
Sebagai permintaan maaf,
Aku pun mengumpulkannya lagi
Dalam stoples yang terbuat dari kata arkais
Siapa tahu, nanti bisa kuhadiahkan
Sebagai kado ulang tahun kepadamu
Hei Hinata
Aku sakit
Karena itulah kuputuskan untuk mengunduh waktu
Agar kita bisa kembali menikmati
Aroma taman lavender yang tercipta di ulang tahunmu
Sebagai hari-hari yang resi
Atau sekadar halusinasi
Semoga kau terus abadi.
27 Desember 2023
Herlangga Juniarko