oleh: Herlangga
Gerakan tarian sufi cukup sederhana.
Penari berputar melawan arah jarum jam. Kaki kiri sebagai poros putaran dan
kaki kanan yang melakukan putarannya. Sedangkan gerakan tangan hanya
mengarahkan telapak tangan kanan ke atas dan tangan kiri menghadap ke bawah.
Pada dasarnya, tarian sufi memiliki
gerakan yang lebih sederhana dibandingkan dengan gerakan tarian pada umumnya.
Gerakan tarian sufi hanyalah gerakan memutar di tempat ke arah yang berlawanan
dengan arah jarum jam. Dalam berputar, penari tidak memiliki patokan waktu
tentang “berapa lama ia harus berputar” atau “seberapa cepat putarannya”,
tetapi penari dituntut terus berputar hingga ia kehilangan emosi dan
menyerahkan diri sepenuhnya pada yang maha kuasa.
Gerakan berputar melawan arah jarum
jam itu sendiri dalam tarian sufi memiliki arti bahwa pada dasarnya segala hal
berputar. Segala yang ada memiliki kondisi dasar berputar, tidak ada beda atau
satu makhluk pun yang tidak berputar. Keadaan seperti itu terjadi karena
elektron, proton dan neutron yang merupakan inti penyusun semua makhluk dan
benda berputar. Semua putaran yang terjadi bergerak melawan arah jarum jam.
Putaran juga sama terjadi pada
kehidupan manusia. Manusia berawal dari tidak ada, kemudian menjadi ada, dan
pada akhirnya kembali tiada. Juga semua makhluk dan benda yang ada mengalami
perputaran kehidupan yang sama. Tetapi dari perputaran tersebut tidak ada satu
pun yang melenceng dari porosnya. Semua yang berputar terus mengikuti aturan
yang ada dan bergerak pada satu poros yang telah diciptakan oleh Allah.
Gerakan tangan pun memiliki makna
yang sangat dalam.