Hai Hinata,
Meskipun hari ini kau berulang tahun
Aku tetap berharap malam ini gelap akan mengepung
Supaya kita bisa menyalakan lilin
Sekalian merayakan halusinasi
Nanti, aku akan bercerita
Bahwa api di dalam dadaku lebih bergelora
Kau bertanya, “kenapa?”
“Tentu saja, karena kau ada,”
Jawabku sambil menepuk dada
Kemudian api lilin berisi doa di hadapanmu
Meliuk malu
Ah, tahun baru nanti
Apakah perlu kubentur-benturkan dimensi
Segala yang nyata dan yang fiksi?
Agar terpercik api
Dan malam bermekaran menjadi kembang
Nanti, di malam tahun baru juga
Lavender matamu akan memetakan malam
Yang berwarna dan berwarni
Karena tak lupa, akan kusebarkan pula
Doa di lilin yang kau tiup
Ke setiap api yang bermekaran di langit
Hai Hinata,
Dalam sajak yang berapi-api,
Sekali lagi
Kubuat kau tak pernah mati
27 Desember 2024
Herlangga Juniarko