herlangga juniarko

Powered By Blogger

Saturday, June 12, 2021

Cermin: Apa Kabar Aku

Kita saling berhadapan untuk merayakan kesunyian
Tak lupa kubawa
trompet di tangan kanan
pisau di tangan kiri

:Kau bawa trompet di tangan kiri
pisau di tangan kanan

“Kau akan selalu menjadi kue ulang tahun,” kataku
Kau diam seperti biasa
Seolah mengolah sesal menjadi kesal

—Ah, segala hal selalu terbalik antara kita
Bahkan yang tak kasatmata—

Lalu trompet merayakan kesunyian
Aku kembali bertanya,
“Apa kau ingin memotong kue juga?”

Kau tertawa bahagia mendengarnya


12 Juni 2021
Herlangga Juniarko


Wednesday, June 2, 2021

Tentang Rokok dan Langit-langit

Ia memutuskan tidur setelah membunuh malam dengan rokoknya
Tidak lupa ia siapkan tali di langit-langit agar ia tak pernah terbangun
Si anjing! ternyata waktu sudah di malam penghabisan
Bocah-bocah mengganggu dengan sahut menyahut sahur sahur
Tolong biarkan aku tidur, serunya sendu pada bising
Sejujurnya, tak ada suara yang lebih lantang ketimbang kematian yang menghadang
Separuh malam yang tertinggal
Sisanya melacur dengan binal*
Yang sebenar-benarnya binal adalah Tuhan
Sepertiga malam datang diikuti orgasme pada ingatan tentang Tuhan
Anjing! Tuhan mana Tuhan?
Tuhan yang mana Tuhan?
Seperti itulah aku berteriak, serupa Yesus di sepanjang jalanan Golgota
Tapi sekarang Ramadhan, mungkin Tuhan ikut sahur di jalanan(?)


10 Syawal 1442
Abdillah Al-hafizh & Herlangga Juniarko
*Potongan lirik lagu "Biar" karya Bilal Indrajaya