Kereta Senja. Wajahmu di kaca jendela
Hujan selalu melambatkan waktu meski senja runtuh di hadapan kita
Kita memang tak pernah bisa memercayai jadwal datang dan pergi kereta
Sementara rel kembali basah karena kenangan
Langit merintik.
Hujan terkadang menjebak kita dalam kenangan
"Mungkin hujan itu cemburu pada kita"
katamu seperti peramal ulung setelah petir memecah sunyi
Namun langkahmu tibatiba gemuruh di jantungku
Mungkin kau pun tak ingin lagi dicemburui langit
Sehingga pergi adalah cara terbaik meruntuhkan hujan
Sedang aku lebih ingin hujan itu meruntuhkan bulan ketimbang senja
Jika saja aku tahu, di jarimu akan menggelang bulan yang mencekikku