oleh: Soni Farid Maulana
“SUNGGUH tak pernah saya duga,kita
bertemu disini – setelah berpisah ratusan tahun, bahkan ribuan tahun lalu.
Sungguh tak pernah saya duga; kita bertemu dalam suasana yang sangat berbeda
dengan apa yang pernah terjadi di masa lampau. Sita, apa kabar selama ini?”
ujar Rahwana,yang secara kebetulan malam itu dirinya bertemu dengan Sita pada
sebuah café di bilangan Bukit Dago Utara, di penghujung Abad 20.
Saat
ini sesungguhnya Rahwana ragu-ragu menyapa seorang perempuan yang ada di
hadapan dirinya. Perempuan tersebut baru saja turun dari sebuah kendaran roda
empat yang dikemudikannya sendiri. Rahwana yakin, bahwa perempuan yang
disapanya itu : Sita. Sita yang ditatap dan ditanya Rahwana seperti itu, hanya
bengong. Ia berfikir keras-mencoba mengingat-ngingat lagi segala apa yang
dialaminya di masa lampau, apa pernah ia bertemu dengan seorang lelaki yang
kini menyapa dirinya?