Belum lama ini telah terjadi
peperangan di jalur Gaza antara Israel dan Palestina. Ini bukan pertama kalinya
terjadi di wilayah itu, sejak dulu Israel dengan gencarnya selalu memperluas
wilayahnya dan merebut sedikit demi sedikit wilayah Palestina. Sehingga pada
akhirnya kini wilayah Palestina sebagian besar sudah jatuh ke tangan Israel.
Perebutan wilayah disana pun telah
menghabiskan banyak darah, nyawa dan materi. Sehingga berbagai macam cara telah
dilakukan oleh pihak dunia untuk menghentikan peperangan itu dengan cara damai.
Tetapi semua itu selalu saja kandas di tengah jalan.
Sebenarnya, tanah hanyalah alasan
bagi kedua belah pihak untuk saling berperang. Ada alasan paling inti yang
sudah bukan menjadi rahasia umum lagi dan alasan itu adalah agama.
Sejak zaman dahulu agama memang
selalu menjadi hal paling sensitif karena sedikit saja menyentuhnya maka emosi
bisa naik dan terjadilah bentrokan. Padahal tak seharusnya terjadi hal demikian
yang hanya disebabkan oleh suatu hal khayalan seperti agama.
Agama merupakan petunjuk yang
diturunkan Tuhan untuk memuntun manusia, itulah definisi dari agama. Tetapi
agama pulalah yang merupakan pemutus hubungan manusia. Hal itu
terjadi karena
sesempurna apapun Agama, ketika telah jatuh ke pikiran manusia dan sang
penuntun telah mati maka berakhir pulalah agama tersebut. Dalam hal ini, sifat
manusia muncul dengan sendirinya, yaitu mengatur suatu sistem agar berpihak
pada dirinya atau lebih disebut individual. Maka agama tidak dibutuhkan manusia
lagi sejak saat itu.
Selain itu, agama pun hanya akan
menghabiskan waktu yang berharga ini dengan dogma-dogma seputar hal khayal.
Seluruh agama pada dasarnya hanya berpatok pada dua hal, yaitu surga dan
neraka. Dogma itulah yang sebenarnya menjadi dasar dari peperangan antar agama.
Mereka yang berperang telah yakin akan adanya surga dan neraka sehingga rela
mati untuk ke surga yang digambarkan sebagai tempat yang indah.
Ironisnya, belum tentu semua agama
benar atau hanya salah satu agama yang benar. Tetapi dogma itulah yang
menjadikan mereka berperang, saling membunuh atas nama agama sambil menyatakan
bahwa agama merekalah yang benar.
Namun dari semua itu, hanya ada dua
cara untuk menyelesaikan konflik antar agama ini, yaitu dengan menyatukan
seluruh agama dan menyatukan pandangan akan mena yang benar dan mana yang
salah. Kedua melenyapkan seluruh agama sehingga manusia mampu mengoptimalkan
waktunya dengan melakukan apa yang diinginkannya sambil membawa hak-hak orang
lain tanpa gangguan agama.
No comments:
Post a Comment