oleh: Dami N. Toda
inilah kota yang berlari untuk kita, Agneta
dengus kereta pulang untuk kembali berlari
inilah kebisuan licik mengintai tiap penumpang
pengantar hanya boleh sampai di mulut kereta
kembali pulang tersendat air mata perpisahan
kau tahu Agneta
dalam melupakan diri sendiri
buat menyebut namamu: Agneta, Agneta manis
kerongkonganku telah mereguk racun macam tuak
menyeringai pemabuknya?
kau bisu, Agneta
bisunya batu kuburan kepada angin
Agneta!
detik berkerumun dan kejaran di pintu
pengantin istirah, Agneta, Agneta manis
tempat dan waktu berpaling satu-satu
aku lelaki buru waktu sekarang
lepaskan pelukanku yang dingin
biarkan orang hidup melarikan dunianya ke Yogya, ke Surabaya
nah, Agneta, Agneta sayang
sudah jam berangkat
kubelai kemboja-kemboja rambutmu dengan kasih sayang
mengisahkan namamu di tiap persinggahan
kita mengatup tangan sekarang
sampai ketemu kembali
selamat tinggal
selamat berpisah
November 1964
No comments:
Post a Comment