oleh: R. Abdul Aziz
Aku sebilah jantung kujang
menatap kerudung ninja penuh dendam
Sebab engkau, perempuan mentah bermata kecap manis
telah diiris hatinya dengan samurai
rela sebagai tubuh sore yang sementara,
ditunggu setelah siang pulang, dipuja sebelum malam datang
lalu terbengkalai menjadi serakan kata kata pujangga, pergilah
dengan kecepatan 150cc menuju kampus tua Padjadjaran
Pergilah, maka aku akan merindukanmu
dalam tajamnya asahan dendam
Namamu, yang diberikan ibumu, hanyalah sebaris kata
yang membuat 10.000 puisiku tak selesai
Tiada yang lebih mencintaimu seperti airmata,
melainkan aku lelaki berjantung kujang
2012
No comments:
Post a Comment