oleh: E.L Hadiansyah
Untuk Kekasihku
Perempuan -dengan- kerudung cinta
Kukunjungi kau di sela-sela hujan.
Aku tetap menebak-nebak rambutmu, berharap libidoku naik, dan aku mencumbumu sedini mungkin.
Dingin ini seperti setan, hidungku mendengus-dengus menelusup segala angin
(dimana bau rambutmu?)
Mampus! Penciumanku rentakah?
Tidak-tidak, kerudungmu mengajariku cinta nona, menghadang dengusan yang dulu kumanjakan.
Selalu begitu
Aku ingin merayakanmu lebih dini, bahkan penisku lupa akal, dan ingin kupagut kau di bawah hujan, di bawah gersang, di antara keduanya. Aku menginginkan__
Kerudungmu membentuk lafazd.
Kusaksikan malaikat menutup payudaramu, dan rambutmu disaksikan Tuhan!
Aku lemah saraf.
-kerudungmu nona, kelak tanggalkan saja agar kita bisa berzina!!!
Nava, aku rindu kerudungmu.
2011
(diambil dari novel "Hujan di Bawah Bantal")
saya menulis itu ketika sedang malu.
ReplyDeletetrimakasih apresiasinya.
salam
puisinya cukup menginspirasi. terimakasih kembali...
Deletesalam.