oleh: Fradhyt
Fahrenheit
bertahan menahan
badai tanya akan selembar status tak berjamah
kau merobek
sayap-sayap langit resah di punggung senja memerah
lalu air matamu
kemarau dan galau meneriakkan gejolak amarah:
”apa sih hebatnya
seks itu?!
seks hanya pergulatan
fisik dan emosi nafsu melebur jadi satu
saat lendir berakhir
pada gabungan kenikmatan setubuh ke liang hulu:
orgasme!
dan perempuan
tak dapat menjalani
setubuh tanpa kedua birahi sehati melebur:
kecuali pelacur!”
matamu nanar ketika
melewati Bayswater dan Queensway riang bersetubuh
seolah membenci jarak
tanpa kau nikmati perjalanan kecuali segera berlabuh
saat sampai kau
berlari mencoba memuntahkan tanya bergegas keluar kisruh
dari Paddington
Station yang mulai kumuh oleh keruh waktu mendekati lusuh:
”perempuan
membutuhkan seribu
alasan untuk melakukan seks beradat
sedang lelaki bejat
hanya membutuhkan tempat secepat kilat menjilat!”
“lelaki
mudah mengalami
puncak orgasme setelah intercourse bertubi-tubi
pada perempuan belum
pasti terjadi kecuali jadi kuda tunggangan bisu tuli!
dan seks tanpa
kenikmatan orgasme bagaikan cerita tanpa ending yang pasti
segalanya terasa
kehampaan nafsu mengawang-awang meratap di liang sunyi!”
lalu kau jelang
genderang petang seolah siklus dosa hidup baru dimulai:
foreplay
menyambangi
bintang-bintang jalang bernafsu menusuk-nusuki malam:
intercourse
dan seolah terbiasa
melewati ribuan liang malam menuntut pagi terkulai:
afterplay
“budaya timur
menyematkan legenda seks sebagai ranah laki-laki
perempuan cuma budak
beban rumah tangga untuk menjaga suami!
bahkan budaya dunia
manapun mengasosiasikan kekuasaan laki-laki
sebagai mahluk
mutltidimensi paling dikuasai nafsu pencuri birahi,
sementara perempuan
dianggap lebih mementingkan perasaan hati!”
matamu menatap sayu
Bloomsbury dimana telah melelehkan umurmu
pada belukar akademis
yang melipat hidupmu jadi perawan kutu buku!
kau masih juga
menunggu?!
waktu pun meletus dan
kau berteriak setuju
selembar bukti
disertasi ungu terisi hasil survey resah meretakkan ragu,
60% perempuan
Indonesia belum pernah orgasme kecuali ledakkan semu
dari setubuh dalam
nistaan waktu bersama lelaki egois berkepala batu!
”arrrrgh…..haruskan
aku menikah?!”
No comments:
Post a Comment