oleh: Herlangga Juniarko
Lelaki itu telah menemukan voltnya
Ketika senja ia selalu terkenang dan menyesal bertemu dengannya
Karena tak ada kata-kata hangat terhampar
Atau barisan puisi yang menghantar
“Esok, aku ingin sekedar menanyakan kabarnya” katanya
Kala senja masih terisi kenangan dan sesalan
Tapi esok,
Ketika tanggal telah luluh dan di hadapannya volt
Bibirnya seakan terkunci sunyi
Dan waktu benar-benar sepi
“Selamat tinggal” volt berlalu
“Semoga kita bertemu lagi esok” jawabnya dalam hati
Meraka (mungkin) akan bertemu lagi esok
“Aku ingin sekedar menanyakan kabarnya esok” katanya (lagi) dalam hati
Selalu ketika senja hanya berisi kenangan dan sesalan
2013
sangat menyentuh post nya gan gan..
ReplyDeletethanks gan, hehe
Deletesyairnya mantaf bgt... ditunggu kunbalnya di gubuk sy http://avanoustic.blogspot.com/
ReplyDeleteiya gan, thanks commentnya :)
Deletekeren gan puisinya... izin make buat di sekolahan yah.... :)
ReplyDelete@Rita silahkan manfaatkan puisinya... :)
Delete