Oleh: Herlangga
Rokok yang kuhisap di ujung senja
sungguh mengingatkanku padamu. Abu-abu
berterbangan ditiup angin kemarau. Dan ketika kemarin
kita berada di pucak gunung itu.
Kau melihat samudra yang indah di sudut pagi,
ada pula sisasisa purnama di atasnya.
Sugguh kau mencintai itu. Seperti aku
mencintai setiap partikel cahaya yang meluncur ke hadapanku
serupa dirimu. Kenangan memang indah seperti
tiktok jam dinding yang mengaduk sepi
di sekelilingku. Dan ketika itu, aku melupakanmu.
Karena pedang telah mengkilat
di ujung leherku.
2012
No comments:
Post a Comment