oleh: Herlangga Juniarko
Ia berkata
bahwa kini ia berada di titik nadir
Lalu
kenapa? tanyaku
Pada hening
ia menjawab bahwa segalanya menjadi asing
Lalu kenapa?
tanyaku lagi
Ia masih
menjawab bahwa hening adalah wilayah yang asing
Bagiku
titik nadir adalah lanskapku
Di sana aku
hidup dalam keheningan abadi
Pada
wilayah yang tak terjamah aku berlindung
Meski hanya
menjadi alas kaki atau lebih rendah
Karena
keheningan adalah aku yang telah terbuang dari bumi
2013
No comments:
Post a Comment