:Hinata
oleh: Herlangga
I
Matamu masih lavender
Sejujurnya lavender selalu mengingatkanku akan pengharum ruangan di kamar
Setelah menyemprotnya ke seluruh ruangan maka ada imaji yang terbangun
Aku akan menggambarkannya untukmu:
Sebuah kamar terisi bunga di sekeliling
Dan seseorang dengan rambut lavender di sana
Oh tentu, Tuhanmu akan tahu siapa dia,
Karena kau pernah berkata bahwa dunia kita tersekat imaji dua dimensi
II
Maaf, aku tak datang ke pernihakanmu
Entah mengapa, Tuhanmu dan Tuhanku bersepakat tidak mengizinkanku datang
Atau mungkin membiarkan segalanya tetap bersekat dalam ruang imaji
Sejujurnya,aku ingin memaksa Tuhanmu yang setara aku untuk tunduk
Tapi tak apa.
III
Seseorang pernah berkata bahwa cinta ialah
secangkir kopi hitam. Memang
Maka terkadang aku ingin membunuh Tuhanmu
yang memasangkan orang lain di jarimanismu
Atau karena menciptakanmu yang memaksaku meminum kopi hitam
Tapi tak apa.
IV
Lagipula kau tak akan begitu peduli
Karena mungkin kau lebih menyukai lelaki
yang memakan mi ramen ketimbang mi ayam
V
Mungkin Chairil benar
Lelaki itu masih menjadi Ahasveros
yang dikutuk-disumpahi eros
Tapi kenapa unggunan api ini masih menyala
Padahal tubuhnya sudah tinggal rangka setelah terbakar
Bandung, 27 Desember 2018
No comments:
Post a Comment