oleh: Herlangga
Ada abu-abu yang mendekam di dada
Sekali waktu kita bertemu
Berpisah
Bertemu
Dan akhirnya berpisah lagi
Hingga yang tersisa hanyalah getaran
Ada pula hawa panas yang menjadi latar
Kemudian kau, di hadapanku
Serupa bunga abu-abu yang mencoba membaca takdir
Buku yang kau baca membawa pula kenangan
Kemudian menyelipkan kata-kata penjaga
agar kenangan itu tidak lepas dari kawalan
Aku kemudian berjalan ke rak buku yang kau baca
Mencari tahu kenangan apa yang terpajang di sana
Ada banyak kenangan yang terpajang
Namun tak satupun kutemukan kenangan tentangmu
Aku pikir kau sangat lihai menyimpan kenangan
Saat mata kita satu dan saling menyiratkan sepi
Kau, abu-abu. Kemudian berlalu
Pun aku begitu.
2013
No comments:
Post a Comment