oleh: Adam Rahmat Fauzan
maklumilah sayang,
mata itu terlalu lelah untuk sekedar menghirup kepulan kopi malam ini
bahkan bir yang dilegalkan orang gila itu telah lama tak diteguknya
lihatlah sayang,
serakan kartu yang bertumpuk uang receh tak sungguh menggelitik hatinya
maka sajadah pun sejak lama tak ia jadikan penyangga jasadnya
Maka apalah daya
diri kini berjalan pincang
malu menatap Tuhan
dan cahaya mulai hilang
merintih ketakutan hingga ia menghilang
4 Januari 2014
No comments:
Post a Comment