herlangga juniarko

Powered By Blogger

Wednesday, December 19, 2012

Nasihat Malin Kundang

oleh: Soni Farid Maulana

"betapa mudah jadi penyair di negeri ini,"
ujar Malin Kundang sambil mengunyah kacang goreng,
sebelum seteguk kopi di sebuah café yang ramai
dikunjungi calon penyair, yang berkali-kali
kiriman sajaknya ditolak oleh berbagai media massa cetak.

"siapa bilang? Kalau gampang, tolong beri tahu aku
bagaimana caranya?" tanya seorang calon penyair,
yang mulai mahir nenggak wine dan bergelas-gelas bir.

"bikin jurnal," jawab Malin Kundang
sambil terus berkata, "tarik sejumlah kritikus,
juga penyair senior sebagai redaktur. Tiap terbit
kau bisa memuat sajak-sajakmu di situ. Bukan
hanya sajak, tapi juga esaimu.

setiap orang yang mengritik dirimu, jangan ragu
kau tolak sajak dan esai mereka di jurnalmu,"
jelas Malin Kundang, diseling batuk tiga kali.

"Yes! Itu ide cemerlang. Aku mau
jadi pemrednya. Aku jadikan jurnalku
laboratorium sastra. Aku jadikan diriku
tukang kebun kata-kata di negeri ini," ujar
calon penyair sambil mengusap-ngusap
kepalanya, dengan potongan rambut
yang cepak ala tentara


2000
*dari Antologi "Variasi Parijs van Java"

No comments:

Post a Comment