herlangga juniarko

Powered By Blogger

Friday, December 31, 2021

Saldo Akhir Tahun

Untung ditambah untung
Hanyalah sesal yang harus dibayar
di muka
Tahun berganti
Aku tak juga jadi apa-apa


1997
Riki Dhamparan Putra
*diambil dari Antologi Puisi "Percakapan Lilin"


Monday, December 27, 2021

Sebuah Sajak untuk Hinata

Hinata, Hinata, Hinata
Kau menjadi debar yang menderas
Rintikan detik mendetakkan kerinduan
Lalu, namamu melata di separuh nyawa

Kau adalah cerita yang menderaskan sajak-sajak cinta
Sungguh, tubuhmu adalah rumah sempurna untuk kata-kata

Tentu, kau akan berkata tak percaya
Saat kuelegikan sajak ini
Meski pipimu tersipu malu
Maka, pada ulang tahunmu akan kuberitahukan saja

Bahwa aku ingin tinggal di dalam tubuhmu

Meski begitu, yang kutakutkan adalah hujan
Rintik yang menyerupai airmatamu
Akan lebih tajam daripada jarum jam
Yang menunjukkan waktu kesia-siaan

Sial! Aku tak pandai menjadi payung

Selain itu, matamu adalah jurang
Yang orang-orang jarang sadari
Mereka semua jatuh dalam imaji

Aku tenggelam dalam lavender matamu

Mendengarku, kau kembali tersipu malu
Dan tahun kembali berlalu

Selalu, aku merayu halu


27 Desember 2021
Herlangga Juniarko


Wednesday, December 1, 2021

Tangis Rahwana

terpisah dari tangkai cintamu
mengapa jiwaku
seperti damar padam
di tengah malam buta?

lebih subur dari sehampar rumputan
yang tumbuh di tegalan;
Sita, belahan hidupku, rahmat atau kutukkah
benih cinta yang rimbun menghijau di dada?

jika kehendak Dewata
mengapa pertemuan dan perpisahan
sungguh duri di hati? O, Hanoman,
duta agung Sri Rama
apa kuasamu menghukum diriku

seperti ini? Sungguh sedikit pun
tidak aku takuti kematian datang menjelang
selain sesal yang dalam; mengapa aku
harus berpisah dengan mawar cintaku

malam alangkah dingin
hingga ke tulang


1986
Soni Farid Maulana
*diambil dari Antologi Puisi "Sehampar Kabut"