herlangga juniarko

Powered By Blogger

Saturday, March 24, 2012

Namamu

buat Evie Aprilianty

I
Kasih
Dibalut kain sutra disana
Kini senja
Cinta

II
Yang mengalir bagai air
Terhembuskan bagai angin
Nafasku tertambat dalam dirimu
Aku masih saja memujamu
Ingat aku terus padamu
Lambang dari apa itu hati
Indahnya kau terus mengusikku
Rasakan setiap sensasi ini
Panasnya rasa yang membara
Aku masih saja menikmatinya


2012

Sunday, March 18, 2012

Malam di Taman Kasih

Oleh: Herlangga Juniarko

            Saat ini adalah malam, malam yang begitu ramai untukku, dengan lampu-lampu taman yang redup seakan hampir padam tertelan malam dan pohon-pohon yang tidak begitu rindang menghiasi malam yang dingin di taman kota. Dan aku disini dengan kemeja putih yang tidak dimasukkan kedalam celana katun hitam dan dibalut oleh jas hitam khas orang kantoran, karena aku kini bekerja sebagai editor majalah lokal.
            Mungkin saat ini orang-orang sedang bergulat dengan mimpinya masing-masing sambil ketenangan yang damai mereka dapatkan. Namun di sini, aku sedang menenenangkan hatiku yang tengah risau bersiap menunggu jawaban, jawaban yang akan menuntunku kearah yang lebih baik yang akan diberikan oleh seseorang yang dikasih, menenangkan diri dari setiap kemungkinan yang terjadi pada malam ini. Dalam ragu aku mencoba mendekati seseorang yang cantik nan jelita yang tengah duduk di bangku taman yang terbuat dari adukan semen yang entah mengapa seperti selalu menyejukan hati siapapun yang duduk di atasnya. Dan dia yang dikasih tengah ada di sana dengan setiap khayalan yang hanya datang secara tiba-tiba.
            Saat aku mencoba mendekati yang dikasih, dadaku tiba-tiba seperti menghentikanku bagaikan petir yang menyambar tiang yang sudah kokoh dan mantap pada pendiriannya, petir yang membuat aku sakit di seluruh tubuh. Dan dalam pikiran-pikiran negatif yang menderaku, aku kembali melihatnya, dengan kacamata kotak layaknya orang berilmu, dengan kemeja putih yang terlihat lebih tebal dari kemeja biasanya, dengan rok hitam yang kontras dengan kemejanya menutup hingga kedua mata kakinya. Mungkin kini dia sudah mulai mencari keberadaanku sambil meleburkan pikiran di malam yang indah ini.

Saturday, March 17, 2012

Aku dan Kau

Jika aku awan hitam yang kelam
Kau adalah cahaya bening dalam setiap debuku

Jika aku terbang bersama bunga yang mekar
Kau adalah angin yang membawaku itu

Jika aku terinjak terhempas dalam badai
Kau adalah bahtera yang menopang tubuhku

Jika aku air bening yang turun dari langit
Kau adalah embun yang menyejukkan setiap bulirku

Jika aku heroin yang membuat kenikmatan
Kau adalah energi yang membuatnya nikmat

Jika aku langit hujan di antara air terjun
Kau adalah violet di antara pelangi yang ada

Jika aku gabah cinta yang panas
Kau adalah intan yang ada di dalam hatiku


2012

Friday, March 16, 2012

Malam Sunyi

Di antara rindang pohon kita bercinta
Sekedar menghangatkan malam
Dalam naungan purnama sempurna
Kita membagi rasa berpayung cinta

Ku cumbu kau dalam rindang pohon
Sedang Tuhan mengawasi kau

Namun dalam remang taman
Kita tenggelam di bawah pusar
Dan masuk lebih ke nirwana
Sedang Tuhan hanya mengawasi
Apakah Dia tak sanggup mengutuk

Semakin terbuai dalam malam
Bergulat kita bagai kerasukan
Merasuk dalam badai kenikmatan

Dalam remang-remang di pohon
Aku semburkan energiku
Dalam setiap tetes lendirku
Energimu mengalir deras

Masih tertambat aku di dalam
Di antara pahamu itu
Mengalir energi kita

Dan Tuhan hanya mengawasi
Tanpa mampu berbuat apa
Mungkin juga menikmati


2012

Friday, March 9, 2012

Energi Violet Islam

buat Evie Aprilianty


Tuhanku, Tuhanmu
Berteriak antara aura yang membahana seantero
Menusuk kalbuku olehmu yang menghantarkanku
Energi yang indah itu kau dengan Tuhanmu
Violet hingga rasaku kini di sini

Olehmu tertegunlah aku dalam corak hidup
Dan aku tak berdaya apa
Tuhan mengutukku tanpa kasih dan dendam
Hingga aku remuk dalam sekat yang menyekatmu

Dalam pesonamu di balik sekat-Nya
Kuingin cahaya yang hanya bayang saja
Sampai pasrah aku pada Tuhan itu
Yang membinasakan kalbuku di dinding ratapan

Akan ku bunuh Lucifer untukmu
Untuk energiku yang bersatu denganmu
Akan ku bakar Horus dengan api hitam yang membara
Agar violet yang menaungiku terjaga dalam dekapmu

Energiku dalam Tuhanmu
Violetku tak sanggup melawan
Islam kau, akankah kita bersatu seperti
Epitaf cinta yang abadi ini


2012

Sunday, March 4, 2012

Kepada Andromeda

Andromeda, ingatkah kau padaku?
Bahkan waktuku merayumu
Sekali waktu ku lemparkan suryaku
Apakah ia tenggelam di dalammu?
Sambil melebur di pekatnya dirimu

Ketika lenganmu mendekatiku
Ku serahkan cincinku padamu
Bahkan setiap satelitku

Jika kau mau, bumi pun ku serahkan
Semakin terdiam sepi disini
Hingga kereta asteroidku bubar karenanya

Hingga sangkakala bertiup pun aku akan terus
Menelusup ke mutiara di andromeda
Hingga cahaya itu muncul di balikmu
Ketika itu aku melebur dengan andromeda

Butuh waktuku kau melebur padaku
Ketika ku serahkan kalung halley ku
Untuk terus mengitari leher andromeda

Andromeda, ingatkah kau padaku?
Disini begitu sepi
Dan tandusnya dingin menyelimuti
Akankah kau melebur padaku?


2012