herlangga juniarko

Powered By Blogger

Friday, November 29, 2013

Gerimis Putih

oleh: Taufik Ismail

Malam Oktober yang panjang, dan turun pelahan
Merisik dedahanan telanjang serta deru tertahan
Dada bumilah yang putih dan terlembut
Di pucuk-pucuk ranting keristal sama berpagut

Malam Oktober yang pucat, pergi perlahan
Pagi basah mengambang biru pipi danau
Bumi yang terlentang malas, pesolek berpupur salju
Lidah logam berdentangan jauh lonceng gereja

Dan lengkunglangit mengucurkan gerimis putih
Perbukitan tepekur, di lerengnya deretan pohon pina
Tiupan angin tak lagi tajam tapi lembut menyuara
Seperti Emilie tak akan pergi. Seperti dada tak akan pedih
Lengkung langit yang mengucurkan gerimis putih


977 East Circle Drive, 1956

Tuesday, November 19, 2013

Titik Nadir

oleh: Herlangga Juniarko

Ia berkata bahwa kini ia berada di titik nadir 
Lalu kenapa? tanyaku 
Pada hening ia menjawab bahwa segalanya menjadi asing 
Lalu kenapa? tanyaku lagi 
Ia masih menjawab bahwa hening adalah wilayah yang asing

Bagiku titik nadir adalah lanskapku 
Di sana aku hidup dalam keheningan abadi 
Pada wilayah yang tak terjamah aku berlindung 
Meski hanya menjadi alas kaki atau lebih rendah 
Karena keheningan adalah aku yang telah terbuang dari bumi


2013

Monday, November 18, 2013

Yen ing Tawang Ono Lintang (Jika di Langit Ada Bintang)

Ciptaan: Andjar Any
Dipopulerkan oleh: Waldjinah

yen ing tawang ono lintang, cah ayu 
aku ngenteni tekamu 
marang mego ing angkasa, nimas  
sun takokke pawartamu

janji-janji aku eling, cah ayu
sumedhot rasaning ati  
lintang-lintang ngiwi-iwi, nimas
tresnaku sundul wiyati 

dek semono janjiku disekseni mego kartiko
kairing roso tresno asih 

yen ing tawang ono lintang, cah ayu
rungokno tangis ing ati
pinarung swara ning ratri, nimas
ngenteni mbulan ndadari 

Terjemahan: 

Jika dilangit ada bintang, anak manis
aku menanti kehadiranmu