herlangga juniarko

Powered By Blogger

Saturday, February 23, 2013

Hujan. Deras Sekali


oleh: M. Aan Mansyur
            Sore. Pukul 16.15. Hujan. Deras sekali. Di sebuah ruangan, di lantai sepuluh gedung pencakar langit di Jakarta. Arya menelpon istrinya, Marni. Ia pulang terlambat. Hujan deras sekali. Bahaya mengendarai mobil dalam cuaca seperti ini. ia menunggu hujan reda. Sambil ia menelpon, Lina, sekretarisnya yang seksi, melingkarkan lengan di badan Arya. Arya menutup telepon dengan satu sungging senyum puas di sudut bibir. Arya masih muda. Dua puluh delapan tahun. Belum punya anak. seorang direktur. Marni, istrinya yang dinikahi dua tahun sebelumnya, adalah perempuan lugu. Sepupu Arya dari dari ayahnya yang membawa darah bugis di pembuluh-pembuluhnya.
            Lina, sang sekretaris, terus memanjakan Arya dengan ciuman di sana dan di sini. Inilah yang tidak didapat Arya dari Marni. Suhu ruangan menghangat. Uap menutupi jendela. Di luar masih hujan. Deras sekali. Akhirnya, sofa berubah jadi tempat tidur.
            “Semoga besok masih turun hujan. Aku mencintaimu” Arya mengecup dahi Lina.

***

            Sore. Pukul 16.15. Hujan. Deras sekali. Di sebuah rumah mewah. Setelah menutup telepon, Marni kembali ke ruang tamu. Tamu istimewa dari Makassar, Baso. Kekasih waktu ia masih kuliah di Universitas Hasanudin. Baso berada di Jakarta dalam rangka mengikuti seminar pendidikan.

Wednesday, February 20, 2013

Mimpi Drupadi

oleh: Muhammad Ibrahim Ilyas

Drupadi muncul di tidurku telah ia jalani gurun sejarah sambil membuka sari, ia menangisi parikesit

sayembara itu, sayembara itu! memisahkan aku dari mimpi dan drupadi, duryudana akan tetap merobek sarimu cucu sengkuni banyak sekali


1995

Monday, February 18, 2013

Beri Cinta Buat Aceh


Oleh: Diro Aritonang

Beri cinta buat aceh
bukan airmata dan darah
Beri kasih buat aceh
bukan peluru dan mesiu
Beri sayang buat aceh
bukan perkosaan dan sayatan

Aceh adalah kita
Badan dan nyawa kita
Bukan buruan hewan rimba

Beri keadilan buat aceh
bukan kekerasan dan penindasan
Beri kedamaian buat aceh
bukan pembakaran dan pembantaian
Beri kemakmuran buat aceh
bukan pengerukan dan pemusnahan

Aceh adalah kita
Tanah dan air kita
Bukan negeri tepian

Beri kebebasan buat aceh
bukan pengekangan dan penangkapan
Beri kedaulatan buat aceh
bukan pembodohan dan peperangan
Beri kesejahteraan buat aceh
bukan pemburakan dan penjajahan

Aceh adalah kita
Rakyat dan bangsa kita
Bukan hayat yang terpisah


*Manual script dari musikalisasinya yang dibawakan oleh Ferry Cutis

Saturday, February 16, 2013

Memandang Album Kenangan


:Mhaxsyat

oleh: Herlangga Juniarko

Kupandangi wajah kalian dalam album kenangan 
Juga waktu yang sempat membuat jarak
Di dalamnya masih cerita berlainan dari yang terlihat
Senyum masih berkembang
Dan kita bersama

Kupandangi album dan jelas terlihat ada yang berkecamuk
Antara memori dan imaji yang terus mengikuti waktu
Campuran matematika, fisika, kimia, dan biologi
Dan tak sengaja menjadi kegembiraan dan kesedihan
Di antara kita

Apakah senja telah sampai, kawan?
Padahal kapal yang kita bawa belum menarik jangkarnya dari dermaga
Dan angin gugur belum sempat merobohkan pohon yang kita tanam bersama
Kala pagi tadi kita sempat berjalan ke sembilan arah mata angin
Dan akhirnya kita lupa dimana tempat bersama


2012