Thursday, September 18, 2014

Persensoran Indonesia Terlalu “Lebay”


oleh: Herlangga Juniarko

            Pernah menonton televisi dengan adegan perkelahian? Tentu saja setiap orang yang mempunyai televisi sudah pernah melihat adegan seperti itu minimal sekali dan pasti menyadari bahwa terasa ada sesuatu hal yang hilang dalam adegan perkelahian tersebut. Ya, adegan pukulan pada pertelevisian Indonesia pada akhirnya disensor secara mentah-mentah!
            Sensor dalam pertelevisian sebenarnya adalah sebuah penghilangan suatu adegan, suara atau hanya mengaburkan gambar dalam sebuah film. Fungsinya sendiri tidak lain adalah untuk memberikan kenyamanan setiap penonton dengan tayangan yang aman dan sesuai. Dengan begitu sensor pun bisa menyesuaikan dengan jam tayangan dan target penonton. Misalnya di jam tengah malam tentu tidak akan terlalu banyak disensor karena jam tayang yang khusus dan target penonton yang rata-rata dewasa. Berbeda dengan tanyang pada “prime time” atau jam yang sedang ramai, maka penyensoran dilakukan lebih hati-hati kerena jam tayang yang umum dan target penonton yang mencakup semua umur.

Tuesday, September 16, 2014

Pembaca Anak


oleh: Herlangga

            Buku adalah jendela dunia. Itulah yang biasa kita dengar dari berbagai media. Seseorang dapat mendapat berbagai macam pengalaman hidup dengan membaca. Buku juga adalah sarana memanusiakan manusia, karena pada hakikatnya sebuah karya adalah gambaran dari budaya masyarakatnya.
            Oleh karena itu, orang tua yang baik adalah orang tua yang mengajarkan anaknya membaca sejak dini. Dengan mengajarkan anak-anaknya membaca sejak dini tentu saja akan semakin mempercepat asupan pengetahuan dan pengalaman kepada anak. Ini juga penting bagi daya perkembangan psikologi anak. Perkembangan intelejensi juga akan sangat cepat berkembang.
            Tetapi tentu saja bacaan yang diberikan kepada anak tidak mentah-mentah disamakan dengan bacaan umum. Bacaan untuk anak-anak pastinya berbeda dari segi cerita juga bahasa yang digunakan. Bahasa untuk anak-anak yang baik adalah bahasa yang ringan dan mudah dicerna. Biasanya pula buku untuk anak-anak memuat gambar-gambar yang menarik untuk meningkatkan imajinasinya.
            Namun, itulah maslah utamanya. Saat ini buku bacaan untuk anak-anak

Friday, September 12, 2014

Hikikomori di Indonesia


oleh: Herlangga Juniarko

            Hikikomori adalah sebuah kata dari bahasa jepang yang memiliki arti menarik diri. Dalam kehidupan sosial, hikkomiri diartikan sebagai seseorang yang telah menarik diri dari kehidupan sosial. Seorang hikikomori biasanya menetap di dalam kamarnya dan tidak keluar dalam waktu yang lama.
            Di jepang yang merupakan awal munculnya istilah ini, seseorang dikatakan seorang hikikomori jika tidak mengikuti pergaulan selama 6 bulan. Biasanya seorang hikikomori menutup dirinya di dalam kamar dan hanya keluar sekali selama sebulan atau yang paling parah seorang hikikomori hanya keluar dari rumahnya sekali dalam setahun hanya untuk membeli barang-barang kebutuhannya saja.
            Dalam banyak survei yang telah banyak dilakukan, sebagian besar hikikomori adalah