Langkahlangkah bukanlah langkah benar
Dulu itu tak tahu siapa yang
mencengkeram pagi
Tibatiba matahari sudah di atas
kepala
Siang pun menjadi biasa, entah
bagaimana
Angin membawa air dari langit
Hingga teduh tempat ini, karena
dibawanya pula awan
Rasanya senja tak usah datang
Biar kunikmati sejenak air yang
menetes dari kerudungmu
Juga bibir yang kerap menertawakaku
kala panas menderai
Tapi memang tak pernah ada yang
bertanggungjawab pada
Pagi yang entah dicengkeram oleh
siapa (mungkin olehku)
Malam luluh di kakimu, juga aku dan
rembulan yang sengaja kuseret padamu
Sepertinya aku terlalu lama
mencumbumu
Maka pulanglah sebelum kerudungmu
terbang bersama angin malam
Dan kau benar pulang kembali ke
utara
Setelah kau mencuci tangan bekas
percumbuan kita
Kala siang tadi
2012
No comments:
Post a Comment