oleh: Sungging Raga
pada lukisan terakhir
gadis itu telah kehilangan
seratus koloni kata cinta
yang seharusnya ia dengar
dari lelaki di sebelahnya
“nyatakah engkau ini?”
ia merasa lelaki itu kini hanya prasasti
di lorong bunga
tempat anak-anak muda bercanda
dalam kencan herbivora
“aku ke toilet dulu ya, lima menit.”
ucap gadis itu dengan sedih
—lima menit yang terasa kekal
di dalam hatinya
maka di depan sebuah keramik china
diam-diam ia catat kesedihannya
serupa angin lembut
beraroma terpentin,
“kami pernah di sini.” bisiknya
pada foto seorang kaisar tua
dan saat lelaki itu mengajaknya
pergi dari museum
gadis itu masih menggenggam erat
dua lembar sobekan tiket
yang tak mungkin lagi
diulangi perjalanannya.
Lampung Post, 7 April 2013
No comments:
Post a Comment