Bagiku kini hanya jarak antara ujung timur ke dinginnya utara
Kulihat matamu masih jalanan tanpa nama
Berselimut kenangan tak terduga
Kau tahu, saat kau meriak sepi
Aku di titik pertama,
Ketika kau bertamu dan mengucap salam
Sejujurnya, sepi juga menyerang di sepanjang ingatan
Tapi ku tak tahan melawan khayalan
Bisu barangkali sudah suratan kau dan aku
Serupa toko kelontong yang tutup selepas malam
Tanpa ada bisikan yang mengerang
Ah Puan, masihkah aku persinggahan?
Setiabudi, 23 Juni 2021
Abdillah Al-hafizh, Faisal Abdul Rauf,
Herlangga Juniarko, & Tri Cahyana Nugraha
No comments:
Post a Comment