oleh: Afrizal Malna
Hotel sepi. Hotel mati. Seekor burung dari kamar ke kamar,
menyileti cermin. Dan batu-batu membuat bangku, dan
batu-batu membuat pintu, dan batu-batu membuat tamu.
Dada. Telur-telur mengisi hotel. Beri aku orang.
Hotel mengubah orang-orang datang jadi orang-orang
pergi, menyetir mobil, menyetel radio sendiri, me-
manggil burung-burung terbang, menghias sunyi di setiap
telur. Maka, Dada, kupu-kupu bersarang jadi pohon mati,
burung-burung terbang jadi bukit mati. Ia bangun manusia
pecah.
Ini jam hotel. Dada. Waktu sedang membuat sarang, mem-
buat telur. Setelah semua janji dianggap tidak suci, angin
itu jadi hotel, semangka itu jadi hotel, sapi itu jadi hotel.
Maka jendela-jendela hotel, Dada, menunggu semua yang
pergi, menunggu semua yang lari, menunggu semua yang
tak setuju.
Biarkan tamu-tamu datang. Dada. Memecahkan telur dari
kamar ke kamar. Memecahkan telur dari kamar ke kamar.
1984
*dari antologi "Abad yang Berlari"
No comments:
Post a Comment