oleh: Aan Mansyur
Maksud sajak ini sungguh sederhana. Hanya ingin memberitahumu bahwa baju yang kita kenakan saat duduk di pelaminan warnanya hijau daun pisang muda, tetapi yang membungkus kue-kue pengantin adalah daun pisang tua. Memang keduanya hijau, tetapi hijau yang berbeda, Sayang.
Di kepalamu ada bando berhias bunga, kau merasakannya tetapi mungkin tidak tahu bunga-bunga itu adalah melati putih. Sementara di kepalaku bertengger sepasang burung merpati, juga berwarna putih.
Aku selalu membayangkan, hari itu, kita seperti sepasang pohon di musim semi. Kau pohon penuh kembang. Aku pohon yang ditempati burung merpati bersarang.
Aku lihat, orang-orang datang dan tersenyum. mereka berbincang sambil menyantap makanan. Tapi aku tak dengar apa yang mereka bincangkan. Maukah kau menyatakannya padaku, Sayang?
*diambil dari salah satu cerpen di buku "Kukila"
No comments:
Post a Comment