Monday, January 7, 2013

Ketika Jam yang Berdetak Menunggui Malam Hingga Usai

oleh: Herlangga Juniarko

jam itu berdetak dan berdetak
tak ada kata bermakna yang sempat tertulis di selembar daun malam

jam masih berdetak lebih lambat
seakan menunggu tetestetes purnama setelah raungan serigala

jam terus berdetak semakin cepat
juga angin malam yang berhembus lebih cepat dari cahaya bohlam di pos ronda

jam
terhenti sekejap
baterainya telah sampai masanya untuk dijemur kembali besok siang
dan saat itulah segala kembali tanpa makna


2013

No comments:

Post a Comment