oleh: Hasan Asphani
TADI malam, kupelajari isyarat kepak sayapmu
agar tak terlambat
bila harus kujemput kau di langit ketujuh ratus.
TADI malam kutemukan sisa-sisa bulu sayapmu
putih dan basah, mungkin ada air mata yang tumpah.
PADA malam, kusimpan sebuah gumam:
akulah lelaki yang dicintai bidadari
kaukah bidadari itu?
(dari antologi Lelaki yang Dicintai Bidadari)
No comments:
Post a Comment