herlangga juniarko

Powered By Blogger

Friday, September 28, 2012

Teratai


oleh: Soni Farid Maulana
 
      ada teratai biru mekar di kedalaman.
teratai ini teratai hatiku, untukmu. Ia
lebih biru dari inti api yang bukan api.
seandainya kau melihatnya malam hari,
ketika cahaya bulan menyentuh miring:
-- kau akan berkata, “semekar itukah
rindumu kepadaku?” Ya. Segairah itu pula:
-- ajal, sang mempelai, menantiku
di ranjang waktu.

      teratai ini, teratai yang lain, cintaku. Ia
lebih wangi dari kembang kabung,
lebih bersinar dari cahaya matahari,
lebih redup dari kilau matamu, ketika perlahan
terpejam di sisiku. Dalam pelukanku. O, maut
datang dan pergi bagai dentang jam.


2009

Thursday, September 27, 2012

Games



“Dodi!” Panggil Ibu.
            Dodi saat itu sedang bermain game konsol barunya tak menghiraukan panggilan ibunya itu. Game itu baru saja dibeli oleh ayah Dodi sebagai hadiah karena Dodi berhasil mendapatkan nilai sempurna di ulangan matematikanya.
            Harapan ayah Dodi adalah dengan hadiah tersebut Dodi semakin rajin lagi belajar dan bersemangat untuk sekolah, namun Dodi malah menjadi maniak game.
            “Dodi! Ayo makan” seru ibu lagi dari ruang makan.
            “Sebentar, Bu. Lagi nanggung nih” jawab Dodi sambil terus bermain game barunya itu.
            Sekarang setiap hari Dodi terus bermain game

Thursday, September 20, 2012

Jemu

Seseorang datang padaku dengan lelah
Lalu berdiri tepat di samping penglihatanku
Dan memandang sebuah rumah yang bagai penjara

Hidup adalah anugerah, memang
Adapun anugerah yang menyiksa
Yang artinya adalah
Kelahiran merupakan siksaan yang tak terelakkan

Sambil memikirkan kembali makna hidup itu
Tiba-tiba dari tubuhnya mengalun sebuah lagu
"Kujemu dengan hidupku yang penuh liku-liku"
Lalu tatapannya semakin tajam pada coretan hidup pada tembok rumah

"Kau bosan hidup?" katanya
Sedang matanya seakan menusuk menembusi jantungku


2012

Sunday, September 16, 2012

MAKAN DIMANA YAH



MAKAN DIMANA YAH

Karya: Herlangga Juniarko

            Sore itu Ujang tengah berada di alun-alun kota. Di kanannya adalah pasar tradisional yang menjual pelbagai produk hasil masyarakat. Sedangkan di kirinya adalah sebuah mega mall yang menjual pelbagai produk berkualitas hasil impor.

Ujang
Hmmm, lapar sekali dan sepertinya aku butuh makan nih
(menoleh ke kiri dan ke kanan)
Aha! Karena aku mencintai produk asli Indonesia, maka aku akan makan di pasar tradisional saja
(berjalan ke arah kanan)

(tiba-tiba setan nasionalis muncul di depannya)

Setan
Hey! Tunggu dulu Ujang. Mau kemana kamu?
Daripada makan di tempat yang kumuh itu, lebih baik makan di sana (menunjuk mega mall)
Disana lebih nikmat, bersih, dan banyak wanita cantiknya pula yang sering bersliweran di depan tempat makannya itu

Ujang

Sunday, September 9, 2012

Kemerdekaan Adalah

Kemerdekaan adalah kebebasan dari segala hal
Bukan mengganggu dunia yang lain
Namun lepas dari jeratan kopi, gula, dan susu hidup
Dan menikmati nafas surya pagi

Kemerdekaan bukanlah lembar-lembar hijau
Lalu memasukkannya ke dalam sanubari
Tetapi membuangnya ke langit cerah
Dan memasukkan surya ke alam jiwa

Seperti  itulah, orang-orang politisi berkata
Sambil menyeruput secangkir kopi susu bersama lembar-lembar hijau
Memandangi orang-orang memakan sampah hingga berkeringat


2012
Herlangga Juniarko