herlangga juniarko

Powered By Blogger

Tuesday, December 11, 2012

Konflik Antar Agama

            Belum lama ini telah terjadi peperangan di jalur Gaza antara Israel dan Palestina. Ini bukan pertama kalinya terjadi di wilayah itu, sejak dulu Israel dengan gencarnya selalu memperluas wilayahnya dan merebut sedikit demi sedikit wilayah Palestina. Sehingga pada akhirnya kini wilayah Palestina sebagian besar sudah jatuh ke tangan Israel.
            Perebutan wilayah disana pun telah menghabiskan banyak darah, nyawa dan materi. Sehingga berbagai macam cara telah dilakukan oleh pihak dunia untuk menghentikan peperangan itu dengan cara damai. Tetapi semua itu selalu saja kandas di tengah jalan.
            Sebenarnya, tanah hanyalah alasan bagi kedua belah pihak untuk saling berperang. Ada alasan paling inti yang sudah bukan menjadi rahasia umum lagi dan alasan itu adalah agama.
            Sejak zaman dahulu agama memang selalu menjadi hal paling sensitif karena sedikit saja menyentuhnya maka emosi bisa naik dan terjadilah bentrokan. Padahal tak seharusnya terjadi hal demikian yang hanya disebabkan oleh suatu hal khayalan seperti agama.
            Agama merupakan petunjuk yang diturunkan Tuhan untuk memuntun manusia, itulah definisi dari agama. Tetapi agama pulalah yang merupakan pemutus hubungan manusia. Hal itu
terjadi karena sesempurna apapun Agama, ketika telah jatuh ke pikiran manusia dan sang penuntun telah mati maka berakhir pulalah agama tersebut. Dalam hal ini, sifat manusia muncul dengan sendirinya, yaitu mengatur suatu sistem agar berpihak pada dirinya atau lebih disebut individual. Maka agama tidak dibutuhkan manusia lagi sejak saat itu.
            Selain itu, agama pun hanya akan menghabiskan waktu yang berharga ini dengan dogma-dogma seputar hal khayal. Seluruh agama pada dasarnya hanya berpatok pada dua hal, yaitu surga dan neraka. Dogma itulah yang sebenarnya menjadi dasar dari peperangan antar agama. Mereka yang berperang telah yakin akan adanya surga dan neraka sehingga rela mati untuk ke surga yang digambarkan sebagai tempat yang indah.
            Ironisnya, belum tentu semua agama benar atau hanya salah satu agama yang benar. Tetapi dogma itulah yang menjadikan mereka berperang, saling membunuh atas nama agama sambil menyatakan bahwa agama merekalah yang benar.
            Namun dari semua itu, hanya ada dua cara untuk menyelesaikan konflik antar agama ini, yaitu dengan menyatukan seluruh agama dan menyatukan pandangan akan mena yang benar dan mana yang salah. Kedua melenyapkan seluruh agama sehingga manusia mampu mengoptimalkan waktunya dengan melakukan apa yang diinginkannya sambil membawa hak-hak orang lain tanpa gangguan agama.

No comments:

Post a Comment